Cari Blog Ini

Rabu, 29 November 2017

1991

Purbalingga, 1991

Hari: Sabtu

    Sekelompok anak sedang bermain Patangan, yang merupakan jenis permainan anak...permainan ini melibatkan tangan sebagai media serang dan kepala atau kaki sebagai target serangan.  Permainan ini melibatkan 2 kelompok atau lebih (minimal 3 orang)..tiap tiap anak berusaha mengenai kepala atau kaki lawannya, baik secara duel (hadap-hadapan)atau main belakang...itu semua sah.  Permainan akan berakhir dalam sesi tertentu bila ada kelompok yg anggotanya habis kena semua.

Capek bermain permainan pun usai, mereka beristirahat di rumahnya Doni.sambil naikin vespa 
saat itu, ada yang mengusulkan ,besok jalan jalan....waktunya jam 5 pagi

Keesokan hari

Pukul 5, berkumpul 7 anak...mereka adalah

1. Ferry Dona
2. Dony HS (adiknya Feri)
3. Dono
4. Gani I
5. Ganjar PW
6. aku
7. Kamto (plg kecil)

pada awalnya kami berniat jalan jalan ke alun alun (2 km) tapi entah kenapa setelah tugu Bancar ada yang mengusulkan jalan jalan belok ke arah timur laut....melalui jembatan Klawing Bancar, dengan tujuan pasti : tidak ada

setengah jam pertama semua masih ceria, sambil sesekali bernyanyi, bercanda dan melihat kanan kiri dan kulihat saja banyak pohon rambutan (yaaa, saat itu sepanjang jalan hampir setiap 50-100 meter ada pohon rambutan dan kebetulan saat itu lagi berbuah, diselingi dengan pohon mahoni, sehingga terasa benar jalan saat itu begitu rindang dan jauh dari kata panas

sekitar hampir 2 jam atau pukul 7 kami berhenti di rumah (katanya si masih saudaranya gani) tapi pd awalnya  kami iseng saja masuk rumah orang yang ternyataa beliau kenal salah satu dari kami, yaudah lumayan dapat cemilan pagi... meskipun dengan rasa malu-malu, terutama Kamto yang paling kecil (mungkin masih TK).... sejampun berlalu, arah tujuan semakin tidak jelas....yaa, bisa dibilang nyasar tapi jalan teruuuus

ada yang mengusulkan balik arah saja, tapi itu akan memakan waktu lama, akhirnya kami putuskan belok kanan (saat itu entah arah mana tujuan ini)...akhirnya setelah melewati perkebunan lada kami sampai di desa Bandhingan (dg patokan yg jual material semacam bata dan pasir), setelah itu kami mencoba coba jalan belok lagi (jalan kecil) sementara yg besar arahnya bisa jadi ke kejobong sedangkan arah yg kami tuju adalah ke arah Lamuk

Sekitar pukul 9 pagi, setelah menyusuri jalan desa, kami masuk saja ke salah satu rumah dg tujuan bertanya-tanya tentang tempat dan tujuan.  Eh, tak dinyana ternyata si empunya rumah masih kerabatnya Ganjar...ya kebeneran, kami di suruh makan seadanya ...lalu salah satu anggota keluarga di rumah itu menawarkan akan mengantar kami nyebrang sungai Klawing , setelah melihat peta saya kurang yakin kalau kita hanya berjalan sedikit ... yap, kemungkinan kita berjalan menyusuri sawah dari Lamuk sampai Tejasari, kemudian dg menggunakan perahu kita mengarungi sungai, sungai itu tampak lumayan besar apalagi musim hujan masih belum usai,...setelah 10-15 menit di perahu (yg dayungnya pakai bambu extra panjang) kita mendarat (kemungkinan di desa Lamongan)..begitu menjejakan kaki , mas-mas nya suruh kita cepet cepet lari (maksutnya agar engga ditarik bayaran, tapi besar kemungkinan entar kalau balik juga dibayar)

setelah dari perahu, kami berjalan lagi beberapa meter ada persimpangan, ya...tidak lama kemudian ada angkutan kota (kemungkinan nomer 3 jurusan pbg-jatisaba-lamongan)yg lewat....dan eeeh lagi, ternyata sang supir kenal dengan kita..jadilah dapat tumpangan gratis sampai persimpangan Brug Menceng.

ya, kami mengakhiri petualangan kami dg pulang ke rumah masing masing sekitar pukul 10... dan disambut dengan banyaaaak pertanyaan dari orang tua dan saudara.

sebuah petualangan di tahun 1991 yang cukup berkesan, dan mungkin jadi semangat kami menghadapi masa remaja pada saat itu.......